☆(。◕◡◕。)☆The past is behind, learn from it. The future is ahead, prepare for it. The present is here, live it. ☆(。◕◡◕。)☆

Tuesday, January 8, 2013

Manajemen Penjualan

PENERAPAN E-COMMERCE pada PT TELKOM INDONESIA

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (computer networks) yaitu internet. Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.
 Menurut Kalakota dan Whinston mendefinisikan e-commerce dari berbagai perspektif yaitu:
  •  Dari perspektif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman informasi,jasa/produk, atau pembayaran melalui jaringan telepon atau jaringan komunikasi lainya.
  • Dari perspektif pelayanan, e-commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang.
  • Dari perspektif bisnis, e-commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow.
  • Dari perspektif online, e-commerce adalah menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta member informasi melalui internet atau jaringan komunikasi lainnya.
Selanjutnya Yuan gao dalam Encyclopedia of information science and technology(2005) , menyatakan e-commerce adalah “Penggunaan jaringan computer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transaksi komersial . Kemudian di dalam website E-commerce Net, e-commerce di definisikan sebagai kegiatan menjual barang dagangan atau jasa melalui internet.”
Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya David Baum, menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information”. Bahwa e-commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
Contoh kegiatan e-commerce ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.


Penerapan e-commerce di PT.Telkom Indonesia 

Penyedia layanan e-Commerce di Indonesia baru mencapai 3% meski pengguna Internet diperkirakan telah mencapai sebanyak 31 juta orang dan 159 juta orang lainnya Internet berbasis nirkabel. Dengan masih sedikitnya pemain di e-Commerce maka portal e-Commerce Plasa.Com yang dikelola anak usaha Telkom PT Metranet diharapkan dapat turut menggairahkan e-commerce di Tanah Air.
Portal e-commerce Plasa.com yang dikelola oleh anak perusahaan Telkom PT Metranet fokus pada penyelenggaraan tiga layanan, yaitu e-Commerce, Content dan Communication. Portel itu diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar, mengembangkan UKM (Usaha Kecil Menengah) dalam negeri serta meningkatkan enterpreneurship melalui penyediaan platform online shopping.
Dalam menyediakan layanan konten, Plasa.com mengembangkan platform sebagai penghimpun konten (content agregator) serta memungkinkan pelanggan menikmati beragam konten, termasuk konten hiburan. Sementara itu dalam layanan Communication, Plasa.com menyediakan berbagai aplikasi seputar komunikasi online serta beragam fasilitas layanan iklan sebagai media komunikasi bagi para pebisnis dengan pelanggannya. Telkom telah melakukan studi banding ke Jepang dan Korea untuk mengembangkan e-Commerce dengan target mendorong para pelaku UKM yang berada di bawah binaan Telkom melalui Program Kemitraan untuk bergabung dalam portal Plasa.com.
Hingga saat ini Telkom memiliki sekitar 30.000 mitra binaan aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Badan Usaha Milik Negara itu juga telah melakukan penandatangan Program Charter yaitu kerja sama antara Telkom dengan Telkomsel dan Bank Internasional Indonesia (BII) sebagai mitra penyedia gerbang pembayaran. Selain itu, kerja sama juga menggandeng Gramedia, Pasar Raya dan Grup Ciputra mewakili para merchant yang membuka toko di Plasa.com.
Plasa.com adalah salah satu portal online tertua dan terbesar di Indonesia yang diluncurkan Telkom pertama kali pada tahun 1998. Selama ini Plasa.com telah memberikan layanan wadah kepada komunitas online Indonesia melalui layanan email gratis, web forum, web chat, dan blog. Plasa.com diluncurkan kembali dengan wajah baru dan fasilitas yang diperbaharui di antaranya dengan menyediakan fasilitas e-commerce. Melalui penyelenggaraan e-commerce, Mojopia menargetkan untuk dapat mendorong pertumbuhan pasar e-commerce. Selain itu, layanan ini juga diharapkan ikut membantu mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam negeri, serta meningkatkan jiwa entrepreneurship melalui penyediaan platform online shopping.
Satu juta pengguna Internet telah mengandalkan internet sebagai tempat berbelanja, apalagi didorong oleh pertumbuhan internet yang sangat pesat. Di akhir 2010, Plasa.com mempunyai target sebanyak 1000 merchant pada akhir 2010. Dalam mengembangkan bisnis ini, Plasa.com memiliki partner store seperti Gramedia dan Pasaraya, selain itu juga tersedia Toko Selebriti. Mojopia dan Telkom akan memberikan perhatian dan dukungan serius terhadap pengembangan UKM di Indonesia. Dengan pertumbuhan jumlah pengguna internet dan mobile web Indonesia yang sangat pesat, diharapkan Plasa.com dapat mendorong semangat kewiraswastaan sebagai sentra jual beli online terbesar di Indonesia. Brand promise Mojopia adalah educate, enrich, empower, artinya Mojopia membuat Plasa.com sebagai platform e-commerce dengan tujuan untuk memunculkan entrepreneur-entrepreneur Indonesia.

Manfaat dari penerapan e-commerce di PT.Telkom Indonesia
Dalam bidang perdagangan, internet mulai banyak dimanfaatkan sebagi media aktivitas bisnis karena lebih efisien. Aktivitas perdagangan melalui media internet ini popular dengan electronic commerce (e-commerce). Di Indonesia, e-commerce mulai dikenal pada tahun 1996, meski belum terlalu populer, pada tahun 1996 tersebut mulai bermunculan berbagai situs yang melakukan e-commerce. Sepanjang tahun 1997-1998 keberadaan e-commerce di Indonesia sedikit terabaikan karena krisis ekonomi. Setelah melewati krisis ekonomi di tahun 1999 hingga sekarang e-commerce semakin lama semakin memiliki daya tarik tersendiri karena keefisienan dan kenyamanannya. Kenyamanan dalam artian apa yang sulit atau tidak munkin dilakukan sebelumnya menjadi mungkin dengan e-commerce.
Di Indonesia, peluang e-commerce untuk berkembang kelihatannya cukup besar. Karena Indonesia adalah negara berkembang, melihat kenyataan bahwa Indonesia adalah negara berkembang maka secara logis akan terjadi persaingan besar-besaran untuk membuat sesuatu dan persaingan itu dapat memberi manfaat bagi masyarakat, khususnya manfaat bagi pengguna internet dan peluang berkembangnya e-commerce.

Kendala dalam penerapan e-commerce di PT.Telkom Indonesia
Kita tahu pada dasarnya electronic commerce (e-commerce) adalah sarana pemasaran yang menggunakan media elektronik (internet), jadi hal yang sangat kita butuhkan adalah layanan dan akses internet. Keterbatasan akses internet akan menghambat perkembangan e-commerce, hal yang dulu mengakibatkan terabainya e-commerce, namun sekarang kita dapat merasakan efek perkembangan internet di Indonesia, akses internet semakin murah dan cepat, ini terjadi karena persaingan antar provider, dan justru hal inilah yang akan meningkatkan jumlah pengguna internet. Kemudian beberapa hal yang juga membuat kita optimis akan berkembangnya e-commerce adalah dukungan dari sektor perbankan yang telah menyediakan fasilitas internet banking yang akan mempercepat proses transaksi, selanjutnya semakin murah biaya web hosting dan mudahnya membangun situs e-commerce.
Adapun hal-hal yang menjadi permasalahan dan menghambat perkembangan e-commerce di Indonesia adalah kebiasaan, masyarakat kita belum terbiasa untuk melakukan transaksi di dunia maya. Kita terbiasa untuk melihat dan merasakan secara langsung apa yang akan kita beli. Padahal kita dapat membeli benda-benda tersebut tanpa harus melihatnya secara fisik.
Masalah selanjutnya adalah dari sekian banyak pengguna internet di Indonesia kemungkinan masih banyak yang belum pernah bertransaksi melalui internet karena belum percaya akan keamanan transaksi. Apalagi dengan sering terjadinya penipuan di dunia nyata. Selanjutnya masalah dari belum jelasnya hukum di dunia digital, seperti bagaimana itu uang digital, tanda tangan digital dan bagaimana hukum yang berlaku jika terjadi kejahatan.





credit to : all sources

4 comments:

  1. Hi, just visit.. great info. I will follow your update. Thanks :)

    ReplyDelete
  2. so cute, i like the rabbit. aah, ur article will be better if u add picture on it. ganbatte ne :)

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. hi,,Jeny and Christian ^^ thank you for visit my blog ^^ i'll fix the post ASAP ^^

    ReplyDelete